Latest Price Information

Latest Price Information about all off materials and others

Lima Kios di Jalan Proklamasi Depok Jadi Arang

2018-10-11 03:32:06 | 日記

Beberapa puluh calo menyebar di parkiran motor Kantor Skema Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Jakarta Timur.

Penawaran harga calo yang profesional serta menjalankan kegiatannya dengan bebas itu diimbangi harga yang mencekik.

Wartawan Warta Kota yang baru ambil ticket, langsung dihampiri oleh seseorang lelaki berkulit sawo masak serta beberapa ciri yang lain, yang tak perlu diutarakan.

"Ingin memperpanjang atau mutasi ?," tutur ia di Samsat Jakarta Timur, Jalan May Jen DI Panjaitan, Cipinang Cimpedak, Jatinegara Jakarta Timur, Sabtu (3/2/2018).

Calo diberantas cuma pengumuman serta pencitraan.
Calo diberantas cuma pengumuman serta pencitraan. (Warta Kota / Anggie Lianda Putri)
Untuk tahu keseluruhan harga, dia ajak berjumpa dengan bos yang duduk di sudut tempat.

"Jika harga saya tidak tahu, langsung kesana saja bertanya sama bosnya, saya antar," tuturnya.

Di pojok parkiran, tampak seseorang lelaki berbadan besar duduk memegang buku serta bolpoin, yang tidak dijelaskan identitasnya.

Wartawan Warta Kota menyampaikan, ingin mengatur mutasi kendaraan roda dua dari Bekasi ke Jakarta Timur.

"Sini, saya lihat dahulu, mutasi biayanya 600, BPKB 800, biaya 100, saatnya, seputar dua minggu," tutur pria pertama.

Harga itu tidak dapat ditawar lagi, ia berkelit, memerlukan waktu untuk bolak-balik mengatur sampai tuntas.


Kisah penjual kusen bisa hajikan orangtua dan mertua

2018-10-11 03:15:18 | 日記

Bermacam langkah dikerjakan oleh anak buat ebrbakti terhadap orang-tua. Satu diantaranya ajak orang-tua berhaji ke Tanah Suci, seperti yang dikerjakan pria asal Surabaya, Mohammad Zaini (50). 

 

Anak ke tiga dari delapan bersaudara ajak ke-2 orangtuanya. Tidak cuma itu, pria yang sesehari jual kusun ini pun ajak istri dan ke-2 mertuanya. 

"Saya udah berhaji pada 2006 bersama-sama istri. Mulai sejak itu, saya terasa kok tak orang-tua saya dahulu yang pergi, justru saya. Go. Id, Rabu 2 Agustus 2017. 

Zaini, yang selamanya membaca Alquran selesai sholat Subuh, lalu memperoleh rizki yang cukuplah buat membawa keluarganya ke Tanah Suci. Muka ayahnya. 

Jemaah yang tergabung dalam kloter empat Embarkasi Surabaya (Sub 04) ini terasa bahagia dapat memberangkatkan orangtuanya ke Tanah Suci buat berhaji. Ia mengharap, itu dapat jadi sisi bentuk baktinya menjadi seseorang anak. 

 

"Namanya anak pastinya banyak kelirunya. Ini mumpung orangtua masih tetap hidup, saya pingin berbakti. Saya puas sekali saat ini dapat menjalankan haji bersama-sama orangtua. Moga-moga saya kuat," paparnya. 

 

Bapak Zaini, Dawam, sekarang ini berumur 85 tahun. Diabetes serta struk membuat Dawam mesti selalu ada di kursi roda. Dawam yang datang dari Jombang pun tergabung dalam kloter empat Embarkasi Surabaya. 

 

Buat mengawasi bapaknya, dimanapun Zaini pergi selamanya memasukkan Dawam, termasuk juga dalam menekuni beribadah Arbain di Masjid Nabawi. "Bapak selamanya dibawa. Jika tak dibawa, was-was jalan lantas jatuh," ujar Zaini. 

 

Mulai sejak mendaftarkan haji, Zaini mengakui cemas dengan situasi Dawam. Akan tetapi, ia benar-benar bersukur pada akhirnya dapat sampai pergi haji bersama-sama. 

 

"Saya mengharap dapat sampai kembali pada rumah dengan selamat, orang-tua saya juga. Moga-moga hingga sampai pulang lagi ke Tanah Air," harapnya sekalian terisak. 

 

Cuaca di Madinah sekarang ini benar-benar panas, pada rata-rata 45 – 50 derajat Celcius pada siang hari. Zaini pun rasakan hal semacam itu. Akan tetapi bab kesehatan, ia berikan semuanya terhadap Allah.

Sumber: Renovasi Rumah


Bisnis Menjanjikan Jadi Alasan Penjual Kusen Bukit Duri Bertahan

2018-10-11 02:53:22 | 日記

Banyaknya penjual kusen di beberapa wilayah Jakarta nampaknya tak menyurutkan penjual kusen di kawasan Bukit Duri untuk tetap bertahan dan mengembangkan bisnisnya.

Penjual kusen Bukit Duri terletak tak jauh dari SMAN 8 Jakarta yang berada di Jalan Bukit Duri Utara.

Di tempat itu terdapat sekitar puluhan toko yang menjajakan aneka kusen, seperti kusen aluminium , kemudian kusen pintu, kusen jendela, daun pintu, dan daun jendela. Jalan Bukit Duri Utara. (Joko Supriyanto).

Tidak hanya menjual, mereka juga membuat sendiri barang-barang tersebut.

Jadi, selain tempat berjualan, toko itu juga menjadi bengkel mereka bekerja.

Anto (30) salah satu karyawan sebuah toko kusen di kawasa Bukit Duri menceritakan bahwa perkembangan kusen saat ini memang tidak menentu.

Walaupun banyak penjual kusen di luar kawasan Bukit Duri namun berdirinya penjual kusen di Bukit Duri yang cukup lama membuat sebagian warga telah mengenal kusen Bukit Duri.

"Walau tak sejaya dulu kusen di kawasan bukit duri masih dicari konsumen karena setiap penjual kusen sudah memiliki pelanggan tersendiri, ditambah kusen di kawasan bukit duri sudah ada sejak lama," katanya saat ditem.

Pria yang sudah bekerja sejak 2011 ini mengaku tak mengetahui pasti kapan adanya sentra kusen di Bukit Duri ini.

Source : https://hargabangunan.id/harga-kusen-aluminium/


Senangnya Penjual Buku Kampoeng Ilmu Surabaya

2018-10-11 01:50:33 | 日記

Puluhan ribu buku menumpuk dan berderet rapi di setiap rak kios Kampoeng Ilmu Surabaya di Jl Semarang. Aneka buku dengan ribuan judul buku itu kebanyakan masih tertutup plastik menandakan bahwa itu buku baru.

Sekelompok mahasiswi di Surabaya menyerbu Kios-kios buku di Kempoeng Ilmu itu. Salah satu dari mereka menghampiri kios milik Pak Kamin. Salah satu penjual buku yang sudah sepuluh tahun membuka layanan jual buku untuk semua kalangan.

"Kampoeng Ilmu Jl Semarang dikenal murah dan lengkap. Makanya saya ke sini. Mau cari buku kuliah," ucap Desi Dwi Andiani, mahasiswa Ekonomi Universitas Narotama Surabaya, Senin (17/9/2018).

Desi tidak sendirian jalan-jalan di Kampoeng Ilmu siang kemarin. Dia bersama empat teman kampusnya juga mencari buku untuk kepentingan kuliah yang sama. Meski jalanan Surabaya panas siang itu, namun sesampai di areal pelataran Kampoeng Il

Rindang pohon besar dan deretan pohon bambu menahan hawa panas siang di Kampoeng Ilmu. Pengunjung merasa nyaman karena bisa parkir ke dalam peletakan Kampoeng yang sejuk. Terlihat deretan puluhan motor dan beberapa mobil parkir di areal dalam ini.

Desi yang mengitari sejumlah kios buku bisa tersenyum setelah dia menggenggam buku impiannya. Sebuah buku bersampul biru agak tebal diraihnya dari Kios tengah. "Ini Buku Auditing untuk semester lima saya," kata Desi.

Di Kampoeng Ilmu di Jl Semarang itu saat ini ditempati 84 pedagang. Mereka sejak 2008 dilokalisir di areal dalam di Jl Semarang ini. Sebelumnya mereka, para penjual buku murah itu berjualan di sepanjang Trotoar dekat Stasiun Pasar Turi.

Oleh Satpol PP Pemkot Surabaya ditertibkan dan ditampung di lokasi baru itu. Di lahan seluas 2.500 meter persegi itu, kini para pedagang lebih nyaman karena tidak lagi takut ditertibkan Satpol PP.

Namun untuk sampai ke lokasi Kampoeng Ilmu ini bagi yang belum pernah ke lokasi agak kesulitan. Berjarak sekitar 2 KM dari pusat kota, tempat penjualan buku murah berkualitas itu bisa ditemukan. Arah ke Stasiun Pasar Turi.

Bagi mahasiswa yang bukan asli Surabaya juga akan mengalami kesulitan yang sama. Sebab, lokasi persisnya Kampoeng Ilmu itu tidak berada di tepi jalan raya.

Refrensi: Website Pendidikan